Partai Gerindra tak mau ikut dalam
polemik antara Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Wakil
Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana (Lulung).
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai, masalah
penertiban para PKL Tanah Abang ini sudah dipolitisasi terlalu jauh sehingga
sudah berubah dari semangat awalnya untuk menata Ibu Kota. Ia pun mengkritik
sikap Lulung.
“Menjadi tidak pas
dipolitisasi, ketika keinginan Pemda DKI Jakarta ditarik ke arah politik. Itu
tidak benar. Ketika ada pembelaan dari wakil rakyat, itu dipolitisasi
seolah-olah hanya dia yang bela rakyat. Jadi semangatnya pun berubah,” ujar
Muzani, saat dihubungi, Kamis (1/8/2013).
Muzani mengatakan, saat ini
yang terpenting adalah merasakan suasana batin masyarakat menjelang perayaan
hari raya Idul Fiti. Menurutnya, lebih baik rencana relokasi PKL dilakukan
setelah Lebaran supaya memberikan kesempatan para pedagang bisa mengais rezeki
menjelang hari raya.
“Saya kira apa yang dilakukan
Wagub ingin mengembalikan suasana Jakarta yang bersih dan tertib. Saya yakin
kita semua tidak ada yang mendebat itu. Cuma masalahnya ini mau Lebaran, memang
menurut saya ada baiknya Pemerintah DKI Jakarta bertindak konsisten dan melihat
suasana batin para pedagang yang mengais rezeki buat hari raya,” katanya.
Anggota Komisi I DPR ini
menilai, penundaan perlu dilakukan agar tidak menimbulkan resistensi. Menurutnya,
jika relokasi itu ternyata memunculkan resistensi dari masyarakat, maka akan
memunculkan mudarat daripada manfaat.
“Harus ada empati akan suasana
ini dari Pemda DKI. Kalau dipolitisasi terus, ini akhirnya tidak akan ketemu,”
ujar Muzani.
Aksi saling menyerang antara
Basuki-Lulung terjadi terkait dengan upaya pemprov DKI Jakarta menertibkan PKL
di Tanah Abang. Polemik keduanya semakin memanas saat Lulung meminta Basuki
melakukan tes kejiwaan. Basuki pun didemo Gerakan Rakyat Jakarta Jahit Mulut
(Rajjam) Ahok.
Lulung membantah bila gerakan
Rajjam Ahok bergerak atas perintahnya. Sementara itu, Basuki membantah telah
menuding Haji Lulung terlibat atau melindungi PKL di Tanah Abang sehingga
jumlahnya terus menjamur. Ia meminta semua pihak berhati-hati dan tak keliru
mengartikan perkataannya.
Di tengah polemik yang
berlarut-larut ini, ternyata usulan Pemprov lambat laun mulai diterima para
PKL. Mulai Kamis (1/8/2013) ini, puluhan pedagang mulai mendaftar untuk pindah
ke Blok G Pasar Tanah Abang. Namun, mereka minta relokasi dilakukan setelah
Lebaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar