Kamis, 22 Agustus 2013

Toko Gerindra, Mesin Penggerak Ekonomi Partai



Berbagai cara dilakukan oleh partai politik dalam persiapan menghadapi Pemilu 2014 yang kurang dari setahun lagi. Salah satunya adalah dengan membuat toko online seperti yang dilakukan oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Sejak April 2013 Gerindra telah merintis usaha toko online yang bernama Toko Gerindra. Barang yang dijual di Toko Gerindra adalah kaos dengan beberapa desain yang berhubungan dengan Gerindra dan Prabowo Subianto.
Kepala Bidang Kominfo DPP Partai Gerindra, Ondy A. Saputra mengatakan bahwa Toko Gerindra adalah salah satu bentuk perjuangan Partai Gerindra, "100 persen keuntungan dari penjualan di Toko Gerindra sepenuhnya digunakan untuk perjuangan Gerindra."
"Desain kaos yang dijual di Toko Gerindra sangat menarik, bahkan kita bisa menulis nama kita sendiri di salah satu desain kaos." Ondy menambahkan.
Sejak pertama kali dirilis pada 18 April 2013, hingga saat ini telah terjual ribuan kaos di Toko Gerindra.
"Alhamdulillah respon dari kader dan simpatisan terhadap Toko Gerindra sangat positif. Kami harapkan angka penjualan terus naik hingga mendekati Pemilu 2014."
"Dalam kondisi perekonomian negara saat ini yang sedang menurun perlu ada tindakan kreatif untuk membiayai perjuangan dan operasional partai. Bapak Prabowo Subianto pernah berkata bahwa setiap perjuangan membutuhkan biaya, Toko Gerindra adalah salah satu mesin perekonomian untuk mewujudkan perjuangan kami." tutup Ondy.

Rabu, 21 Agustus 2013

Gerakan 20 Agustus Partai Gerindra Berhasil Temukan Ribuan Kejanggalan Dalam Daftar Pemilih Sementara



Gerakan 20 Agustus yang dideklarasikan oleh Prabowo Subianto pada 13 Agustus 2013 mendapatkan respon yang positif dari kader dan simpatisan Partai Gerindra. Berdasarkan data yang masuk ke Pusat Data Partai Gerindra sejak pagi hingga sore hari ini, kader dan simpatisan Partai Gerindra di seluruh Indonesia telah menemukan ribuan  kejanggalan-kejanggalan  dalam Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).
Menurut Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra, Ahmad Muzani, sedikitnya ada 5 juta kader dan simpatisan Partai Gerindra yang hari ini mendatangi kantor kelurahan setempat untuk melakukan pengecekan apakah nama mereka benar terdaftar di daftar pemilih. Selain itu dilakukan pula pengecekan apakah ada kejanggalan berupa adanya pemilih ganda dan pemilih fiktif.
Ketua Satuan Tugas Advokasi Partai Gerindra, Habiburokhman SH menyatakan bahwa segala laporan yang masuk akan ditindaklanjuti, “Kami telah menyiapkan 1.000 advokat untuk menyisir semua laporan dari kader dan simpatisan Gerindra mengenai adanya kejanggalan dan potensi kecurangan dalam daftar pemilih. Gerakan 20 Agustus ini adalah bukti nyata bahwa kami berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan pemilihan umum yang jujur dan adil.”
“Sampai dengan sore ini kami telah menemukan kejanggalan dalam laporan yang masuk, antara lain ada banyak kantor kelurahan yang belum memasang daftar DPS di mading kelurahan seperti di Kelurahan Pejaten Timur. Di kelurahan yang sama juga terdapat perbedaan antara data online dengan data di kantor kelurahan, yaitu 20.020 DPS menurut data online dan 50.173 DPS menurut data di kantor kelurahan.”
Habiburokhman melanjutkan, “Kami menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat yang belum datang ke kantor kelurahan terdekat antara besok sampai dengan hari jumat tanggal 23 Agustus 2013. Segala temuan mengenai kejanggalan tersebut dilaporkan langsung ke Satuan Tugas Advokasi Pemilu 2014 Gerindra di alamat email laskar@partaigerindra.or.id atau formulir online di: http://tinyurl.com/LaskarGerindra atau melalui SMS ke nomor 08129624864.”

Minggu, 18 Agustus 2013

Prabowo Siap Mati Hadapi Komprador dan Koruptor



Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melaksanakan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di halaman Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono No. 54, Jakarta Selatan. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertugas sebagai Inspektur Upacara. Dalam pidatonya Prabowo mengingatkan bahwa perjuangan terberat setelah kemerdekaan adalah perjuangan menghadapi bangsa sendiri yang mengkhianati cita-cita kemerdekaan.
Prabowo juga menyatakan bahwa ia siap pasang badan, ia siap mati dalam perjuangan menghadapi komprador dan koruptor. “Kita ingin menjadi bangsa yang terhormat. Bangsa yang aman, damai, melindungi semua suku agama dan kelompok etnis dan budaya dan daerah.
Bangsa yang dipimpin oleh pemimpin bersih, jujur, adil dan benar. Bangsa yang berdaulat secara politik, berdaulat secara budaya, berdaulat secara ekonomi. Bangsa yang berdikari. Bangsa yang tidak akan berlutut kepada siapapun. Bangsa yang tidak akan menunduk-mundur kepada siapapun. Bangsa yang bersahabat kepada setiap orang. Bangsa yang membawa kesejukan. Bangsa yang hidup dalam keadaan gemah ripah loh jinawi” seru Prabowo di hadapan ribuan kader Partai Gerindra dan organisasi sayap Partai Gerindra. 
Prabowo melanjutkan, “tidak ada lain, tidak ada niat kita yang tersembunyi. Kita berjuang agar bangsa Indonesia bisa sejahtera. Kita berjuang agar setiap anak bangsa dari yang paling miskin bisa tersenyum dengan bahagia. Kita ingin setiap bapak dan ibu tersenyum karena mereka tenang menghadapi besok pagi. Tersenyum karena mereka tahuu negara memiliki cukup sandang, pangan dan papan untuk seluruh rakyat Indonesia.” “Kita ingin bangsa yang punya kehormatan. Bangsa yang setelah 68 tahun menyatakan merdeka, tidak hanya bisa membeli, tetapi juga bisa dan handal dalam membuat barang. Membuat mobil. Membuat televisi. Membuat komputer. Kita ingin anak-anak kita menjadi insinyur, dokter, pilot, pengacara - bukan menjadi maling, perampok dan komprador yang menjual bangsa kepada orang-orang yang kita tidak tahu dari mana asal usulnya.