Partai
Gerakan Indonesia Raya berharap Joko Widodo menyelesaikan tugasnya sebagai
Gubernur DKI Jakarta hingga 2017. Mantan Wali Kota Solo itu disiapkan untuk
menjadi calon presiden pada Pemilu 2019. “Yang paling bangga atas Jokowi, ya,
Gerindra,” kata anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Martin Hutabarat, di
kompleks parlemen Senayan, Selasa, 16 Juli 2013.
Martin mengatakan, Ketua Umum
Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan orang yang mengusulkan
Jokowi menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. Usulan ini, kata dia, sebagai
langkah Gerindra mempersiapkan Jokowi sebagai calon presiden enam tahun
mendatang.
Martin menyatakan tak
khawatir dengan elektabilitas Jokowi yang terus berada di atas Prabowo dalam
berbagai survei. Partai Gerindra, kata Martin, tidak melihat Joko Widodo
sebagai lawan. Partai Gerindra sendiri sudah mengusung Ketua Dewan Pembina
Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Dia mengingatkan, Gerindra sudah bertarung habis-habisan membela
Jokowi dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 silam. Dia mengaku bangga
Jokowi bisa menjadi tokoh yang diidolakan masyarakat. “Itu menjadi kebanggaan
Gerindra karena kami yang mencalonkan,” kata dia.
Menurut Martin, jika PDI Perjuangan akhirnya mengusung Jokowi sebagai calon presiden, dia menyebut itu sebagai bentuk demokrasi.
Menurut Martin, jika PDI Perjuangan akhirnya mengusung Jokowi sebagai calon presiden, dia menyebut itu sebagai bentuk demokrasi.
Dalam berbagai survei calon
presiden, elektabilitas Jokowi selalu menempati peringkat tertinggi.
Elektabilitas Jokowi mengalahkan elektabilitas Prabowo Subianto yang sudah
lebih dahulu menyatakan diri akan bertarung pada pemilihan presiden 2014.
Namun, dalam berbagai kesempatan, Jokowi enggan menanggapi elektabilitasnya
yang terus melejit. PDI Perjuangan juga belum bersikap atas elektabilitas salah
satu kadernya itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar