Minggu, 18 Agustus 2013

Prabowo Siap Mati Hadapi Komprador dan Koruptor



Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 68, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) melaksanakan Upacara Peringatan Detik-detik Proklamasi di halaman Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan RM Harsono No. 54, Jakarta Selatan. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bertugas sebagai Inspektur Upacara. Dalam pidatonya Prabowo mengingatkan bahwa perjuangan terberat setelah kemerdekaan adalah perjuangan menghadapi bangsa sendiri yang mengkhianati cita-cita kemerdekaan.
Prabowo juga menyatakan bahwa ia siap pasang badan, ia siap mati dalam perjuangan menghadapi komprador dan koruptor. “Kita ingin menjadi bangsa yang terhormat. Bangsa yang aman, damai, melindungi semua suku agama dan kelompok etnis dan budaya dan daerah.
Bangsa yang dipimpin oleh pemimpin bersih, jujur, adil dan benar. Bangsa yang berdaulat secara politik, berdaulat secara budaya, berdaulat secara ekonomi. Bangsa yang berdikari. Bangsa yang tidak akan berlutut kepada siapapun. Bangsa yang tidak akan menunduk-mundur kepada siapapun. Bangsa yang bersahabat kepada setiap orang. Bangsa yang membawa kesejukan. Bangsa yang hidup dalam keadaan gemah ripah loh jinawi” seru Prabowo di hadapan ribuan kader Partai Gerindra dan organisasi sayap Partai Gerindra. 
Prabowo melanjutkan, “tidak ada lain, tidak ada niat kita yang tersembunyi. Kita berjuang agar bangsa Indonesia bisa sejahtera. Kita berjuang agar setiap anak bangsa dari yang paling miskin bisa tersenyum dengan bahagia. Kita ingin setiap bapak dan ibu tersenyum karena mereka tenang menghadapi besok pagi. Tersenyum karena mereka tahuu negara memiliki cukup sandang, pangan dan papan untuk seluruh rakyat Indonesia.” “Kita ingin bangsa yang punya kehormatan. Bangsa yang setelah 68 tahun menyatakan merdeka, tidak hanya bisa membeli, tetapi juga bisa dan handal dalam membuat barang. Membuat mobil. Membuat televisi. Membuat komputer. Kita ingin anak-anak kita menjadi insinyur, dokter, pilot, pengacara - bukan menjadi maling, perampok dan komprador yang menjual bangsa kepada orang-orang yang kita tidak tahu dari mana asal usulnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar